AGEN POKER - Jennifer Wehantow, Korban penamparan Istri Perwira Tinggi Polisi Di Bandara

AGEN POKER - Jennifer Wehantow, Korban penamparan Istri Perwira Tinggi Polisi Di Bandara

GANOOLQQ - "Saya sudah melakukan seperti yang ada di prosedur. Kalau ibunya kurang senang, saya tidak tahu kenapa," kata Jenny dalam konferensi pers di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 6 Juli 2017. "Saya memastikan bahwa sikap saya waktu itu sangat profesional," imbuh dia.

Adu mulut antara Jenny dan Joice terjadi di Bandara Sam Ratulangi, pada Rabu pagi 5 Juli 2017. Saat itu, Joice yang hendak terbang ke Jakarta, tak bersedia untuk melepas jam tangan saat melintasi pemeriksaan X-ray di bandara seperti permintaan petugas.

Tak terima ditegur petugas keamanan penerbangan atau Aviation Security (AVSEC), Joice marah dan memaki petugas sembari menyebut ia adalah istri perwira tinggi polisi. Meski sudah dilerai seorang gadis yang bersamanya, Joice tetap merangsek dan menampar Jenny.

Insiden penamparan itu viral di media sosial pasca beredarnya sebuah video pendek. Dalam rekaman sepanjang 13 detik itu terlihat Joice yang merupakan istri Brigadir Jenderal Johan Angelo Sumampouw melayangkan tangannya hingga mengenai pipi sebelah kiri Jenny.
Tak terima dengan perlakuan itu, Jenny melaporkan Joice ke Polsek Bandara Sam Ratulangi. Hal yang sama dilakuakn Joice. Ia melaporkan balik Jenny atas perbuatan tidak menyenangkan yang diterimanya. Polisi menyatakan akan melanjutkan kedua laporan itu.Ganoolqq

Jenny sendiri tidak gentar harus menghadapi istri seorang jenderal. "Saya sempat refleks dan mengancam akan melaporkan perbuatannya. Tapi semuanya sudah saya serahkan kepada pihak yang berwenang," kata Jenny.

DOMINO 99 - Sikap ini mendapat dukungan dari instansi tempat Jenny bekerja. Pelaksana Tugas General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado, Erik Susanto mengatakan tidak bisa mentoleransi kekerasan yang dialami petugas keamanannya.
⠀
"Namanya pemeriksaan di bandara tidak pandang bulu. Mau rakyat kecil, pengusaha, atau profesi lain tetap sama. Makanya kasus ini akan terus ditindaklanjuti (secara hukum)," kata Erik yang mendampingi Jenny saat konferensi pers.

Kementerian Perhubungan juga menegaskan akan tetap meneruskan kasus pidana penamparan Jenny itu. "Ini suatu bentuk arogansi," kata Julius Adravida Barata, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan.